Minggu, 13 Mei 2012

PERLUNYA BENGKEL MORAL DI TANAH AIR

Oleh.
 Muh. Yunus
(Jurusan Ilmu Hukum Fak. Syari’ah dan Hukum
UIN Alauddin Makassar)
Seiring banyaknya kasus-kasus yang terjadi di tanah air baik yang terjadi dikalangan masyarakat, remaja, bahkan pemerintahan sekalipun. seperti amuk massa, gang motor, pergaulan bebas, penyuapan, korupsi dll. Kasus seperti itu merupakan musibah yang berkembang pesat di negeri ini dan perlu perhatian yang serius dan tindakan untuk mencegah, mengurangi, bahkan menghilangkan kasus-kasus tersebut. Kasus-kasus sperti itu terjadi karena kurangnya moral dan kesadaran pribadi pada diri setiap individu. Moral merupakan kunci untuk menentukan perbuatan mana yang baik dan patut untuk dilaksanakan dan perbuatan mana yang tidak boleh dilakukan. Kurangnya moral yang tertanam pada setiap individu di Negara ini melahirkan beragam masalah yang sangat merugikan.
Fenomena yang akhir-akhir ini marak di bahas di media cetak atau elektronik yaitu tentang geng motor. Kelompok para remaja yang dinamakan geng motor ini merupakan kelompok yang meresakan dan sangat merugikan. Karena selain tindakan yang anarkis yang merupakan ciri khas geng motor ini, geng motor juga merupakan musuh warga karena sangat meresahkan dengan aktivitasnya yang seperti kelelawar. Balapan liar dimalam hari yang merupakan agenda dari geng motor ini. Selain itu, kelompok pemuda ini yang di dominasi oleh kaum pelajar ini terkadang sarana dan prasarana umum merupakan target kebrutalan kelompok mereka. Selain geng motor, pengaruh westernisasi yang merupakan budaya Negara Asing (Negara Barat) yang menggerogoti negara ini dan seolah-olah Negara ini tidak punya budaya tersendiri. Budaya asing ini seperti pergaulan bebas yang sudah lazim terjadi di kalangan remaja di kota-kota besar.
Korupsi berjamaah yang terjadi di badan legislative, penyuapan dilembaga penegak hukum oleh para kaum kapitalis yang merupakan gapura tidak tercapainya keadilan di Negara ini. Kesewenang-wenangan oleh kaum pemerintahan dalam menjalankan amanah rakyat, Banyaknya mafia-mafia yang mengatas namakan kepentingan rakyat, namun dibalik aktivitasnya itu merupakan bukan kepentingan rakyat namun kepentingan diri dan kelompoknya.  misalnya  membuat peraturan yang terkadang tidak sesuai dengan kepentingan rakyat dan hanya menjadi kepentingan untuk dirinya bahkan kelompoknya dan masih banyak kasus-kasus yang lain yang dapat mengantarkan Negara ini pada kehancuran.
Langkah yang tepat untuk mencegah, mengurangi, bahkan menghilangkan kasus-kasus seperti diatas, perlu adanya perhatian yang serius oleh lembaga-lembaga berwenang yang merupakan bengkel dalam perbaikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia serta peningkatan mutu moral bangsa. Salah satunya yaitu lembaga pendidikan yang berperan penting dalam memberikan pendidikan untuk kecerdasan bangsa. Tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama lebih aktif memberikan arahan-arahan yang dapat meningkatkan kualitas moral seseorang sehingga melahirkan kesadaran pribadi tiap individu terutama dikalangan pemerintahan dan masyarakat pada umumnya.
Selain lembaga pendidikan, tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama, peran kepala dan ibu rumah tangga dalam suatu rumah tangga sangat penting pula dalam pembentukan moral terutama anak-anak yang merupakan tunas bangsa yang moralnya harus diperbaiki diusia dini. Orang tua harus memberikan pengawasan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh anaknya. Orang tua sebagai pemerintah dalam rumah tangga harus melindungi anggota keluarganya dari pengaruh luar. Pembatasan dan pengawasan oleh orang tua kepada anaknya dalam mengikuti perkembangan teknologi dan informasi yang sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan. Kesadaran akan kebaikan yang dilandasi perbaikan moral tiap individu adalah tangga menuju kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang adil, aman, dan sejahtera.

Tidak ada komentar: